Teknik dan Cara Budidaya Jamur Tiram
Teknik dan Cara Budidaya Jamur Tiram – Saat ini prospek jamur tiram sangatlah besar. Hal ini dikarenakan jumlah petani atau pelaku budidaya jamur tiram sangat minim jumlahnya. Berbanding terbalik dengan jumlah kebutuhan jamur tiram yang mengalami peningkatan setiap harinya.
Memulai budidaya jamur tiram
bukanlah sesuatu yang susah. Hal ini karena tidak membutuhkan
ketrampilan khusus. Hanya saja membutuhkan ketekunan dan ketelatenan.
Menjaga agar ruang budidaya atau kumbung senantiasa bersih dan sehat
adalah kunci utama.
Bibit jamur atau baglog bisa dibeli
dengan harga sangat murah. Di beberapa daerah seperti Jogja bibit jamur
bisa didapat dengan harga mulai Rp 1.800. Bagi yang sudah jalan mereka
akan berlangganan dengan penyedia bibit sehingga tidak perlu takut tidak
kehabisan bibit.
Meski secara sepintas tata cara budidaya
jamur tiram relative mudah tetap saja ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Perhatian ini dimulai dari pembuatan kumbung sampai dengan
panen.
Sebelum memutuskan untuk membeli bibit
jamur atau baglog ada baiknya memastikan kesiapan kumbung atau rumah
jamur dan rak baglog. Jamur baiknya dibudidayakan dalam rumah tertutup
yang mampu menjaga kelembaban ruangan yang ada di dalamnya. Rak juga
perlu dipersiapkan agar jamur yang dibudidayakan bisa lebih banyak.
Jamur tiram ini memiliki syarat atau
kondisi lingkungan tertentu agar optimal dalam pertumbuhannya. Paling
cocok ditanam dalam area pegunungan atau kaki gunung yang sejuk. Jadi
bila memang akan dibudidayakan dalam wilayah dataran rendah ada baiknya
untuk melakukan penyiraman area kumbung. Tujuannya tentu saja agar tidak
panas dan kondisi tetap ideal.
Bila telah mendapat baglog yang baik
maka bisa dtempatkan pada rak yang telah dipersiapkan. Tiap rak bisa
disusun 3 hingga 5 baglog yang semuanya itu ditentukan kekuatan rak dan
kondisi kumbung.
Pastikan kebersihan kumbung dan rak,
bila perlu setiap pagi atau sore kumbung dibersihkan. Hal ini bertujuan
agar tidak ada hama atau penyakit yang sewaktu-waktu bisa menyerang.
Selalu jaga kondisi kumbung terutama
pada saat musim panas atau angin bertiup cukup kencang. Hal ini tentu
akan mengakibatkan kumbung cepat kering karena udara menguap. Ada
baiknya tempatkan thermometer agar suhu dalam kumbung bisa dipantau.
Jamur tiram tidak akan tumbuh optimal bila hidup dalam suhu yang panas.
Kebersihan dan suhu yang terjaga akan
membuat jamur tidak mudah terserang penyakit atau dihinggapi hama.
Namun, bila memang sudah terserang penyakit atau hama harus segera
diambil tindakan.
Bila tidak tahu obat apa yang pas untuk
menghilangkan hama atau penyakit ada baiknya baglog atau jamur yang
bermasalah untuk segera disingkirkan. Bila tidak akan membuat jamur yang
lain ikut terkontaminasi atau terserang penyakit.
Penyakit atau hama ini biasanya
dikarenakan faktor lingkungan yang tidak kondusif. Bisa juga karena
jamur itu sendiri yang tidak sehat dan menyebar ke jamur yang lain.
Hama yang paling banyak dijumpai adalah
ulat, semut, laba-laba. Hama tersebut muncul karena faktor kelembaban,
kotoran jamur dan lingkungan yang kotor. Sedang penyakit yang paling
banyak menyerang adalah cendawan. Cendawan ini dapat juga diartikan
jamur lain yang sifatnya tidak produktif atau parasite.
Jamur tiram bisa dipanen setelah
menunggu selama 40 hari. Tanda-tanda jamur tiram siap panen antara lain
adalah memiliki ukuran cukup lebar dan bertepi runcing. Selain itu
usahakan panen saat belum mekar penuh sehingga tidak pecah.
Saat panen penting untuk dipilih mana
yang baik dan mana yang jelek. Jamur yang jelek bila tidak dipisahkan
akan membuat jamur yang lain ikutan jelek. Perlu juga dilakukan untuk
memisahkan agar masing-masing jamur memiliki ukuran yang seragam
Setelah dipanen jamur baiknya dicuci
dengan air bersih dan pisahkan bagian tubuh dengan pangkalnya. Dengan
mencuci berarti pestisida dan kotoran yang menempel pada jamur akan
hilang.
Jamur tiram ini bisa bertahan hingga 3
hari dalam plastik kedap udara. Ada baiknya untuk jangka waktu lama bisa
disimpan dalam lemari pendingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar