Cara Super Budidaya Ikan Nila
Ikan ini bisa tumbuh dengan berat
mencapai 1 kilogram. Selain itu Nila tergolong ikan yang fisiknya kuat.
Bisa dibudidayakan di berbagai jenis atau macam media mulai dari kolam
batu bata, jaring apung, karamba, sampai yang paling mudah menggunakan
media kolam terpal.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
terkait pertumbuhan dari ikan nila. Ikan nila memiliki beberapa fase,
yakni fase anakan, fase dewasa, dan fase indukan. Fase anakan ikan nila
berumur kurang dari 4 bulan. Sedangkan umur 4 – 5 bulan sudah masuk ke
fase dewasa. Setelah fase dewasa, ikan nila bisa dibudidayakan untuk
indukan. Saat ikan nila berumur 1 tahunan, itulah fase terbaik untuk
bisa menghasilkan telur atau larva dalam jumlah maksimal.
Berikut beberapa tahan budidaya ikan nila super yang bisa anda coba.
- Pemilihan Benih
Pemilihan benih ikan nila merupakan
salah satu faktor terpenting dalam budidaya nila. Usahakan untuk memilih
benih dari nila jantan, karena ketahanan fisik ikan nila jantan 40 %
lebih tinggi dibanding dengan nila betina.
Jika ingin melakukan pembibitan, maka
usahakan pilih nila yang berkelamin ganda, dibandingkan dengan
menggunakan campuran nila jantan dan betina. Karena nila berkelamin
ganda memiliki sifat mudah memijah.
- Persiapan Kolam
Tahap kedua yang harus dilakukan adalah
mempersiapkan kolam untuk budidaya. Kolam nila bisa dibuat dari berbagai
macam bahan mulai dari kolam batu bata semen, kolam tanah, sampai
dengan kolam terpal, dan jaringan apung.
Masing-masing kolam memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. Namun ada satu yang lebih mudah dan murah,
yakni kolam tanah. Selain biaya untuk membuatnya sangat terjangkau,
juga bisa tumbuh berbagai macam makhluk hidup di sana sebagai tambahan
pakan alami untuk ikan nila.
- Penebaran Benih
Setelah kolam siap, benih ikan nila
langsung bisa ditebar. Padat tebar kolam sebanyak 15 hingga 30 ekor per
m2. Asumsinya, jika bibit yang ditebar memiliki berat 10 hingga 20 gram
per ekor, maka saat dipanen akan memiliki ukuran 300 gram per ekor.
Namun sebelum menebar secara masal harus
dilakukan adaptasi untuk mengetahui apakah ikan bisa hidup dengan baik
di kolam yang telah dibuat atau tidak. Caranya masukkan ikan dalam wadah
yang dibuka tutupnya, kemudian masukkan ke dalam kolam. Biarkan sampai
ikan keluar sendiri ke kolam.
- Pemeliharaan
Ada tiga hal yang harus diperhatikan
dalam tahap pemeliharaan ikan nila. Yang pertama adalah pengelolaan air.
Air harus dipantau kejernihan, kadar oksigen, dan PHnya. Jika air sudah
mulai keruh dan mengeluarkan bau busuk, maka usahakan untuk mengganti
air tersebut dengan air yang baru.
Yang kedua adalah pakan. Usahan untuk
memberikan pakan pelet pada nila dengan kadar protein 20 sampai 30
persen. Ikan nila membutuhkan asupan makanan sebesar 3 % dari bobot
tubuhnya.
Dan yang ketiga adalah masalah hama dan
penyakit. Walaupun ikan nila ini tahan banting, namun harus tetap dijaga
kesehatannya agar terhindar dari hama penyakit.
- Panen
Pemanenan ikan nila bisa dilakukan dalam
waktu 4 hingga 6 bulan, atau tergantung kebutuhan pasar. Pada usia 4
sampai 6 bulan, bobot ikan nila bisa mencapai 300 hingga 500 gram per
ekor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar