Rabu, 11 Januari 2017

Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui

Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui

http://jokowarino.id/sumber-daya-alam-yang-tidak-dapat-diperbaharui/

Jika mau jujur, sebenarnya keterbatasan sumber daya ini lebih pada sifat manusia yang cenderung greedy. Prinsip ekonomi menyatakan semakin sedikit penawaran, maka akan semakin banyak permintaan dan tentunya harga akan naik. Sedikit penawaran inilah yang kemudian mendorong manusia untuk mendapatkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarahui. Dengan maksud memiliki efek kenaikan price/ harga. Sedikitnya penawaran atau kelangkaan sumber daya ini disebabkan berbagai faktor, antara lain:
  • Kondisi geografis. Perbedaan wilayah di dunia ini menyebabkan penyebaran bahan tambang di belahan bumi menjadi tidak merata. Karena dibutuhkan kondisi tanah atau keadaan geologi tertentu agar bahan tambang ini terbentuk.
  • Kondisi social, ekonomi dan budaya masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa kearifan local menjadi kunci ketersediaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui Bagaimana kemudian suatu masyarakat di wilayah yang memiliki bahan tambang ini menghormati alam menjadi filter pertama atas eksplorasi SDA.
  • Kondisi demografi. Penyebaran jumlah penduduk merupakan faktor yang juga memiliki pengaruh besar. Semakin banyak penduduk kebutuhan semakin banyak bukan?
Beberapa faktor penyebab kelangkaan dan keinginan manusia untuk mendapatkan keuntungan lebih tersebut pada akhirnya menimbulkan fenomena dutch disease atau suatu kondisi dimana wilayah yang memiliki bahan tambang biasanya menjadi wilayah yang perekonomiannya lebih rendah dibandingkan yang tidak memiliki. Karena biasanya wilayah yang memiliki bahan tambang ini memiliki keterbatasan eksplorasi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dari sisi teknologi. Hal ini didukung pemahaman bahwa pada dasarnya mereka sendiri merasa bahwa kebutuhan mereka akan SDA ini tidak sebesar orang lain. Maka tidak perlu mereka harus mengeksplorasi berlebihan. Ironis bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar