Rabu, 11 Januari 2017

Panduan Singkat Budidaya Tanaman Kencur

Panduan Singkat Budidaya Tanaman Kencur

http://jokowarino.id/panduan-singkat-budidaya-tanaman-kencur/

Di beberapa daerah di Indonesia, kencur dikenal dengan nama yang berbeda-beda. Di Sunda tanaman kencur disebut dengan nama cikur, di Bali dikenal dengan cekuh, di Ambon disebut asauli, di Aceh terkenal dengan nama ceuko atau tekur, di Batak disebut sebagai kewicer, di Sumatra Barat populer dengan nama cakue, dan orang Irian menyebut kencur dengan nama ukap.
Komoditas tanaman yang hidup bergerombol ini terbilang lumayan tinggi. Hal tersebut menjadikan budidaya tanaman kencur terbilang menjanjikan. Selain itu, proses budidaya kencur tak begitu rumit dan tak memakan biaya perawatan yang tinggi.
Berikut panduan singkat budidaya yang bisa dicoba jika ingin terjun ke usaha budidaya tanaman kencur.
1. Pembenihan
Benih atau bibit kencur bisa diambil dari kencur berkualitas tinggi yang sudah tua akan tetapi masih segar. Untuk skala pertanian, sebaiknya bakal benih didiamkan terlebih dahulu di tempat yang tertutup dan lembab selama beberapa hari hingga tumbuh tunas. Hal tersebut dilakukan agar lebih mempermudah pertumbuhan benih saat ditanam.
2. Pengolahan Lahan
Sebelum digunakan untuk menanam kencur, lahan terlebih dahulu harus diolah. Caranya adalah dengan mencangkulnya dengan kedalaman 20 sampai 30 cm. Jangan lupa buatkan drainase untuk menghindari genangan air, karena genangan air bisa menyebabkan tanaman kencur membusuk. Buat petak teratuk dengan lebar 2 hingga 3 meter. Untuk panjangnya bisa disesuaikan dengan luas lahan.
3. Penanaman
Penanaman kencur sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan karena dapat membantu proses pertumbuhan kencur. Namun jangan sampai tanah tergenang air, dan pilih tempat yang terkena sinar matahari secara cukup. Bibit kencur ditanam dengan kedalaman 5 hingga 7 cm dengan tunas menghadap ke atas. Jarak tanam tiap bibitnya adalah sekitar 80 x 40 cm.
4. Perawatan
Perawatan tanaman kencur yang pertama adalah dengan melakukan pemupukan. Pemupukan yang pertama adalah pada saat pengolahan lahan dengan memberikan pupuk organik, bisa berupa pupuk kandang atau kompos untuk menutrisi tanaman dan memperbaiki struktur tanah.
Selain itu juga diperlukan pupuk tambahan sebanyak dua kali saat tanaman berumur 45 hari. Pupuk yang digunakan bisa berupa TSP, Urea, KCL dan Urea. Pemberian pupuk tambahan tergantung tingkat kesuburan tanah. Jika tanah sudah subur maka dosis pupuk bisa dikurangi.
Selain pemberian pupuk, perawatan kencur yang harus dilakukan adalah penyiangan untuk menghindarkan dari serangan gulma. Penyiangan pertama bisa dilakukan saat kencur berumur 2 sampai 3 minggu. Setelah itu penyiangan bisa dilakukan secara rutin 3 sampai 6 minggu sekali untuk menekan pertumbuhan gulma pengganggu.
Selain itu, perawatan kencur dilakukan dengan pemberantasan hama. Hama yang biasanya menyerang tanaman kencur adalah ulat. Untuk menghilangkan hama tersebut bisa digunakan insektisida sesuai dengan dosis dan takaran yang dianjurkan.
5. Panen
Saat yang tepat untuk memanen kencur adalah pada saat musim kemarau. Cara panennya adalah dengan membongkar tanaman kencur kemudian membersihkan rimpangnya dari tanah. Setelah bersih, kencur langsung bisa dipasarkan dengan harga yang bervariasi tergantung kualitas dari kencur yang dihasilkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar