Panduan Singkat Budidaya Tanaman Kencur
Di beberapa daerah di Indonesia, kencur
dikenal dengan nama yang berbeda-beda. Di Sunda tanaman kencur disebut
dengan nama cikur, di Bali dikenal dengan cekuh, di Ambon disebut
asauli, di Aceh terkenal dengan nama ceuko atau tekur, di Batak disebut
sebagai kewicer, di Sumatra Barat populer dengan nama cakue, dan orang
Irian menyebut kencur dengan nama ukap.
Komoditas tanaman yang hidup bergerombol
ini terbilang lumayan tinggi. Hal tersebut menjadikan budidaya tanaman
kencur terbilang menjanjikan. Selain itu, proses budidaya kencur tak
begitu rumit dan tak memakan biaya perawatan yang tinggi.
Berikut panduan singkat budidaya yang bisa dicoba jika ingin terjun ke usaha budidaya tanaman kencur.
1. Pembenihan
Benih atau bibit kencur bisa diambil
dari kencur berkualitas tinggi yang sudah tua akan tetapi masih segar.
Untuk skala pertanian, sebaiknya bakal benih didiamkan terlebih dahulu
di tempat yang tertutup dan lembab selama beberapa hari hingga tumbuh
tunas. Hal tersebut dilakukan agar lebih mempermudah pertumbuhan benih
saat ditanam.
2. Pengolahan Lahan
Sebelum digunakan untuk menanam kencur,
lahan terlebih dahulu harus diolah. Caranya adalah dengan mencangkulnya
dengan kedalaman 20 sampai 30 cm. Jangan lupa buatkan drainase untuk
menghindari genangan air, karena genangan air bisa menyebabkan tanaman
kencur membusuk. Buat petak teratuk dengan lebar 2 hingga 3 meter. Untuk
panjangnya bisa disesuaikan dengan luas lahan.
3. Penanaman
Penanaman kencur sebaiknya dilakukan
pada awal musim penghujan karena dapat membantu proses pertumbuhan
kencur. Namun jangan sampai tanah tergenang air, dan pilih tempat yang
terkena sinar matahari secara cukup. Bibit kencur ditanam dengan
kedalaman 5 hingga 7 cm dengan tunas menghadap ke atas. Jarak tanam tiap
bibitnya adalah sekitar 80 x 40 cm.
4. Perawatan
Perawatan tanaman kencur yang pertama
adalah dengan melakukan pemupukan. Pemupukan yang pertama adalah pada
saat pengolahan lahan dengan memberikan pupuk organik, bisa berupa pupuk
kandang atau kompos untuk menutrisi tanaman dan memperbaiki struktur
tanah.
Selain itu juga diperlukan pupuk
tambahan sebanyak dua kali saat tanaman berumur 45 hari. Pupuk yang
digunakan bisa berupa TSP, Urea, KCL dan Urea. Pemberian pupuk tambahan
tergantung tingkat kesuburan tanah. Jika tanah sudah subur maka dosis
pupuk bisa dikurangi.
Selain pemberian pupuk, perawatan kencur
yang harus dilakukan adalah penyiangan untuk menghindarkan dari
serangan gulma. Penyiangan pertama bisa dilakukan saat kencur berumur 2
sampai 3 minggu. Setelah itu penyiangan bisa dilakukan secara rutin 3
sampai 6 minggu sekali untuk menekan pertumbuhan gulma pengganggu.
Selain itu, perawatan kencur dilakukan
dengan pemberantasan hama. Hama yang biasanya menyerang tanaman kencur
adalah ulat. Untuk menghilangkan hama tersebut bisa digunakan
insektisida sesuai dengan dosis dan takaran yang dianjurkan.
5. Panen
Saat yang tepat untuk memanen kencur
adalah pada saat musim kemarau. Cara panennya adalah dengan membongkar
tanaman kencur kemudian membersihkan rimpangnya dari tanah. Setelah
bersih, kencur langsung bisa dipasarkan dengan harga yang bervariasi
tergantung kualitas dari kencur yang dihasilkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar